Diversifikasi Produk Olahan Mangrove Bisa Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir Indramayu
ABSTRACT
Potensi pesisir pantai di Indramayu yang banyak ditumbuhi pohon mangrove itu, merupakan aset berharga yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun sayangnya kondisi pantai banyak yang rusak akibat terjangan abrasi, hal itu disebabkan hampir 18 ribu hektare hutan pantai di Indramayu kondisinya kritis. Salah satu penyebab utama kerusakan hutan mangrove di Indramayu karena kurang kesadarannya masyarakat tentang manfaat olahan dari mangrove sehingga bernilai ekonomi. Masyarakat berpendapat bahwa menjadikan hutan bakau sebagai area pertambakan lebih menguntungkan dari segi ekonomi ketimbang memanfaatkan mangrove menjadi olahan makanan, minuman atau menjadi bahan baku kosmetik. Oleh karena itu secara umum tujuan dalam penelitian ini yakni (1) merubah paradigma masyarakat pesisir kabupaten Indramayu bahwa tumbuhan mangrove dapat diversifikasi menjadi olahan makanan, minuman dan obat-obat yang bernilai ekonomi tinggi; (2) meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survey, yaitu metode yang dilakukan untuk mengadakan pemeriksaan yang berlangsung di lapangan atau lokasi penelitian. Data yang digunakan berupa data sekunder dan primer yang dapat diperoleh di lapangan dan studi literatur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Mekanisme kegiatan penelitian ini bekerja sama dengan (1) dinas kelautan dan perikanan kabupaten Indramayu; (2) Persaudaran Perempuan Nelayan Indonesia (PPNI) kabupaten Indramayu; (3) Kelompok posdaya LPPM Universitas Wiralodra yang tersebar di Kecamatan Juntinyuat, Kecamatan Pasekan dan Indramayu; (4) kepala daerah yang menjadi tempat penelitian. Hasil penelitian ini menghasilkan lima produk unggulan, yakni sirup pidada, dodol pidada, kecap mangrove, teh mangrove dan lulur mangrove. Kelima produk tersebut bersumber dari tiga spesies mangrove, yakni spesies Sonneratia caseolaris, pueraria phasealoides, Acanthus, Xylocarpus granatum.
ARTICLE INFO
Keywords
Diversifikasi, mangrove, pangan alternativePublished
February 1, 2019Issue
Vol 3 No 2 (2019)How to Cite
Most read articles by the same author(s)
- Sugianto Sugianto, Pendekatan Jelajah Alam Sekitar pada Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa , Jurnal Mangifera Edu: Vol 1 No 1 (2016): Mangifera Edu
- Sugianto Sugianto, Kajian Bioetika Tanaman Transgenik , Jurnal Mangifera Edu: Vol 1 No 2 (2017): Mangifera Edu
- S Sugianto, A Fitriani, S Angraeni, W Setiawan, Corelation of Multiple Intelegence Profiles on Initial Conditions of Plant Anatomy Practicum to the Needs of a Blended Learning Digital Microscope , Jurnal Mangifera Edu: Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Mangifera Edu
- Sugianto Sugianto, Ismail Fikri Natadiwijaya, Dwi Fauzi Rachman, Web-Integrated Digital Microscope to Improve Students' Spatial Visual Intelligence in Blended Learning-based Plant Anatomy Practicum , Jurnal Mangifera Edu: Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Mangifera Edu